Photobucket

Sabtu, 20 Maret 2010

Doa Qalbu

0 komentar

Dimalam penuh bintang diatas sajadah yang kubentang
Sedu sedan sendiri mengadu pada Yang Maha Kuasa
Betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat padaMu
Urat nadipun tahu aku hampa


Dimalam penuh bintang dibawah sinar bulan purnama
Kupasrahkan semua keluh dan kesah yang aku rasa
Sesak dadaku menangis pilu saat kuurai dosa-dosaku
DihadapanMu ku tiada artinya




Reff:

Doa qalbu tak bisa aku bendung
Deras bak hujan digurun sahara
Hatiku yang gersang
Terasa oh tenteram

Hanya Engkau yang tahu siapa aku
Tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan diriku
Selama-lamanya


adenagency.wordpress.com/2009/08/12/doa-qal
Komposer : Aden edCoustic
Album : Single
Munsyid : Fika Mupla
Read More..

Jumat, 19 Maret 2010

Berdoalah Kepada Allah, Niscaya Allah Akan Kabulkan

1 komentar
Bissmillahirrohmannirrohim.


Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang mengatur alam

semesta, semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat,

pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman. Amin,

Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa,

tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul-Nya.

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar” (Al-Ahzab 33:70).

Ikhwa fillah yang dimuliakan Allah izinkan diri yang dhoif serta fakir ilmu dan pengetahuan ini sedikit berbicara mengenai “doa”.

Ikhwa fillah, sudahkah kita berdoa? Sudahkah kita berdoa dengan sungguh-sungguh? Lantas sudahkah kita memuja dan memuji Allah sebelum berdoa?

Diri ini pun menyadari bahwa bahwa diri ini masih jauh dari sering berdoa, terlebih dengan adab-adab yang benar yang bisa membuat doa kita cepat sampai ke Ars-Nya dan langsung diijabah oleh Allah. Oleh sebab itu saya menulis tulisan ini untuk untuk mengingatkan diri sendiri agar senantiasa berdoa dan meminta kepada Allah, serta sekaligus mengingatkan ikhwa fillah. Minimal setelah saya menulis tulisan ini akan ada peningkatan kualitas dan kuantitas doa kepada Allah, dan moga setelah membaca tulisan ini ikhwa fillah pun demikian.

Apakah saya mendengar ikhwa fillah mengucapkan “AMIN” atas doa saya di atas? Moga bagi yang mengucapkan “AMIN” doa tersebut diijabah ALLAH, dan bagi yang tidak atau belum mengucapkan “AMIN”, maka doa saya tetap dikabulkan Allah untuk kita semua.

Tahukah kita bagaimana kedudukan doa dalam ibadah yang kita lakukan dan betapa hebatnya sebuah doa?

Dalam sebuah hadist pun dijelaskan bahwa doa adalah otaknya ibadah.
Afwan saya tidak ingat sanad hadist tersebut, tapi insya Allah shahih. Dari hadist tersebut jelas sekali bahwa betapa pentingnya doa sehingga diibaratkan seperti sebuah otak yang merupakan fungsional yang sangat penting dalam anatomi tubuh manusia. Bisa kita analogikan bila kita ingin membeli sebuah komputer, maka pertama kali yang kita perhatikan adalah CPU yakni otaknya komputer. Dan tidak perlu saya jelaskan mengapa kita pertama kali perhatikan CPU komputernya terlebih dahulu. Insya Allah ikhwa fillah lebih mengetahuinya, terlebih bila yang baca ini “anak komputer”.
Pun Dr. Aidh Al-Qarni menjelaskan dalam tulisannya “Laa Tahzan” bahwa tidak ada yang bisa merubah takdir Allah melainkan dengan doa.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Muharram 1430 Hijriah Si Fulan ditakdirkan akan mendapat musibah berupa kecelakaan lalu lintas. Lantas pada malam hari 11 Muharram 1430, Si Fulan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar ia dijauhkan dari segala musibah. Ternyata doa Si Fulan diijabah oleh Allah, sehingga Allah berkehendak bahwa pada 11 Muharram 1430 Hijriah Si Fulan tidak jadi mendapat musibah.

Subhanallah dari contoh di atas kita bisa membayangkan betapa hebatnya kekuatan doa. Karena disebutkan juga bahwa doa adalah senjatanya orang mu’min.

Allah berfirman dalam QS. Al-Mu’min ayat ke 60:
“Dan Tuhan-mu Berfirman, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu...”

Sungguhnya Allah Maha Benar dengan segala firman-Nya. Bahkan mahluk yang telah dilaknat-Nya pun pernah berdoa kepada Allah, dan Allah pun mengijabahnya. Tatkala iblis yang terkutuk memohon penangguhan untuk dimasukkan kedalam neraka Jahanam, Allah pun menangguhkannya.

Lantas mengapa kita yang notabene mengaku tunduk yang masih bergantung pada ni’mat-Nya masih enggan berdoa kepada-Nya?

Ikhwa filla ketahuilah bahwa sebelum kita berdoa pun, Allah sudah memberikan kebaikan dan ni’mat-Nya kepada kita. Adakah diantara kita yang berdoa agar diberi sepasang mata, sepasang telinga, sepasang tangan, sepasang kaki sebelum dilahirkan? Allah memberi kebaikan serta ni’mat tersebut kepada kita sebelum kita memintanya karena apa? Karena Dialah Yang Maha Mengetahui segalanya, Allah mengetahui bahwa kita akan membutuhkan mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan.

Kemudian mungkin diantara ada yang berceloteh bahwa kita sudah berdoa namun juga belum diijabah Allah. Wahai ikhwa fillah sebelumnya kita harus mempertanyakan pada diri kita, sudahkah kita beradab yang baik dalam berdoa? Sudahkah kita mengagungkan Nama-Nya, memuji Kebesaran-Nya dan Memuja Sifat-Sifat-Nya?

Bagaimana Allah akan mengabulkan semua doa kita bila kita berdoa bersikap sombong dan dengan suara yang keras. Tidakkah kita lupa bahwa Allah itu Maha Mendengar, bahkan yang tidak nampak dan tersembunyi pun Allah mengetahuinya. Sudahkah kita berdoa dengan merendahkan diri yang lemah ini dihadapan-Nya serta memohon dengan bersungguh-sungguh?

Dan yang terakhir, mengapa kita tidak yakin akan Kebesaran dan Kehendak Allah, tidak percaya pada Janji Allah. Bagaimana kita akan bisa mendapatkan sesuatu padahal kita sendiri tidak yakin akan bisa mendapatkan sesuatu tersebut.?

Ikhwa filla berbaik sangkalah kepada Allah. Yakinilah bahwa doa kita akan diijabah oleh Allah. Karena sesungguhnya Allah sesuai persangkaan hamba-Nya.
Percayalah Janji Allah itu Pasti...

Allahu a’lam.
Read More..
 

Mift4huljannah Design by Insight © 2009